Rabu, 28 Februari 2018

LEADERSHIP


Dalam banyak hal, akan lebih nyaman bekerja secara tim dibandingkan bekerja sendiri-sendiri, dengan ego masing-masing. Pendapat ini juga berlaku untuk sebuah organisasi di mana banyak terdapat lini kerja berbeda yang dipimpin oleh seorang pemimpin.
Dengan demikian, salah satu fungsi organisasi adalah wadah di mana kerja dilakukan secara bersama-sama dengan cara dipimpin oleh seseorang yang memang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk memimpin orang-orang. Di sini yang diutamakan adalah kerja kelompok, dan bukan individu. Dan salah satu tugas pemimpin adalah memastikan bahwa orang-orang yang bekerja di bawahnya mampu menyelesaikan semua tugas dengan baik, secara bersama-sama.
Hanya saja, fungsi pemimpin bukan hanya mengatur semuanya agar sesuai dengan rencana dan visi, melainkan juga memelihara keinginan anak buah untuk melakukan kerja kelompok. Penting untuk dipahami bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki jiwa yang suportif, artinya mampu memandu anak buahnya dalam setiap tugas yang dibebankan kepada mereka.
Mengapa harus demikian? Karena sebuah organisasi membutuhkan pemimpin yang memandu, bukan memerintah, dan juga pemimpin yang mampu menjadi pusat di mana segala keluhan yang berhubungan dengan pekerjaan ditempatkan. Kebanyakan pemimpin hanya tahu bagaimana mengatur dan memerintah, namun tidak banyak yang menyadari bahwa ini adalah soal mengatur banyak orang tanpa yang diatur menyadari bahwa ia sedang diatur. Karena itu, gaya yang paling cocok untuk diterapkan adalah gaya kepemimpinan yang suportif.
Karena pemimpin harus mendukung banyak orang, maka yang paling utama tentu saja adalah kerja tim. Pemimpin memang mengendalikan semua, namun ia tetap harus mengkomunikasikan segala hal dengan cara seefektif mungkin. Anda bisa lihat bahwa akar dari semuanya adalah proses komunikasi. Jika proses ini macet, maka kerja tim akan terganggu.
Lalu, bagaimana kita mesti memahami proses komunikasi tersebut? Apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan konsep komunikasi yang efektif? Tentu saja akan ada banyak yang dibutuhkan, namun pada intinya ini bukan soal apakah seorang pemimpin menguasai ilmu komunikasi dengan baik atau tidak. Beberapa hal kecil seperti menyapa anak buah dengan cara seluwes mungkin merupakan hal baik untuk dilakoni, sebab dengan begini anak buah akan merasa dihargai oleh pemimpinnya. Sebuah tim dengan kerja kelompok membutuhkan pemimpin yang mengayomi, dengan cara sekecil apapun.
Beberapa cara lain juga bisa diterapkan, misalnya, membuka jalur komunikasi supaya anak buah bisa berkonsultasi dengan pemimpin. Artinya, seorang pemimpin mesti membuka dirinya untuk komunikasi, supaya jika terjadi permasalahan, anak buah tahu kemana harus berkonsultasi.
Hanya saja, jangan terlalu mengatur anak buah dan bersikap otoriter. Seorang pemimpin juga bisa menjadikan dirinya sebagai pedoman, yakni sebuah pusat di mana karyawan bisa membawa permasalahannya kepada anda. Namun harus diingat bahwa karyawan juga setidaknya harus membawa alternatif solusi.
Loyalitas Sebagai Tolak Ukur Kepemimpinan
Dalam sebuah organisasi, loyalitas menjadi penting. Ini tidak hanya berlaku untuk karyawan, namun juga berlaku untuk para pemimpin. Loyalitas berarti sebuah kesetiaan, tidak hanya untuk organisasi, namun juga untuk visi dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemaknaan loyalitas seperti ini berarti juga menuntut pemimpin untuk memperhatikan setiap tindak tanduknya.
Artinya, semua visi dan misi, serta aksi dan rencana tertentu harus berkiblat pada kepentingan perusahaan.
Tentu saja semua itu bisa diselaraskan dengan hal-hal tertentu seperti kepentingan masyarakat luas. Namun pada intinya, loyalitas kepada organisasi adalah hal pertama yang mesti dipertimbangkan. Sebagai team builder, seorang pemimpin mesti tahu bahwa loyalitas akan membantu tim untuk menjadi solid.
Meskipun loyalitas dipandang sebagai salah satu sarana untuk menunjukkan komitmen terhadap perusahaan, namun harus diketahui bahwa ini juga terkait dengan individu-individu yang tergabung dalam sebuah organisasi. Karenanya, yang pertama perlu dihadapi oleh seorang pemimpin adalah bagaimana ia mengelola loyalitasnya untuk memenuhi ekspektasi-ekspektasi tertentu yang diharapkan oleh tim yang anda bentuk.
Ini tidak berarti bahwa loyalitas kepada bawahan atau tim merupakan segala-galanya, dan melupakan loyalitas terhadap organisasi. Namun bagaimanapun, loyalitas terhadap tim juga harus selaras dengan loyalitas terhadap organisasi. Seorang pemimpin yang loyal kepada anak buah serta merta akan membantu anak buah untuk bekerja sesuai dengan keinginan pemimpin. Ini dikarenakan mereka tahu bahwa pemimpin mereka akan melindungi dan bekerja bersama mereka, alihg-alih memerintah dan mengatur mereka.
Tentu saja dalam setiap tim, aspek kepatuhan anak buah menjadi sebuah poin yang penting juga. Dengan demikian, apakah loyal terhadap anak buah berarti bahwa anda (sebagai pemimpin) harus selalu menuruti apa permintaan anak buah?
Tidak begitu juga. Intinya adalah paduan sikap tegas dan berkharisma, ditambah loyalitas kepada anak buah merupakan sikap terbaik yang bisa anda tunjukkan. Harus selalu ada harmoni di antara ketiganya. Anda tidak bisa membela anak buah anda ketika ia benar-benar melakukan kesalahan yang fatal, namun anda bisa membela anak buah anda ketika ia ditekan manajemen atas kesalahan yang tidak ia lakukan. Itulah inti dari loyalitas kepada anak buah.
Loyalitas semacam itu sesungguhnya baik untuk sebuah organisasi. Lalu, bagaimana anda bisa melakukannya? Pertama-tama, setidaknya anda perlu menjadi suara untuk tim anda, ketika anda dan mereka berhadapan dengan manajemen. Sebagai seorang pemimpin, anda lah yang mesti maju membela tim dan keyakinan anda sendiri. Loyalitas juga bisa anda tunjukkan dengan memberikan reward/ganjaran atas prestasi anak buah anda.
Pastikan anda memberi penghargaan atas setiap pencapaian mereka, dan anda juga harus memastikan bahwa sukses tim tersebut terdengar oleh pihak manajemen. Kedua, anda tidak bisa bekerja sendirian, karena itu pastikan bahwa anda benar-benar menjaga loyalitas kepada anak buah anda, demi kelancaran organisasi itu sendiri.
Pemimpin Sebagai Pemberi Kesempatan Berkembang
Dalam sebuah organisasi, masing-masing individu yang berada di dalamnya dituntut untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Artinya, seorang karyawan diminta untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Sejurus dengan itu, seorang pemimpin dalam sebuah organisasi juga dituntut untuk memberi ruang bagi anak buahnya untuk berkembang.
Sebuah organisasi yang terlalu banyak menuntut ini itu kepada anak buahnya, tanpa memberikan kesempatan mereka untuk berkembang, adalah sebuah kesalahan. Di titik inilah seorang pemimpin dituntut supaya mampu memberikan banyak kesempatan bagi anak buahnya untuk mengembangkan diri. Jika seorang karyawan diberi kesempatan, dan ia ternyata mampu mengembangkan diri, maka sudah pasti ini adalah keuntungan bagi organisasi. Pemimpin harus menyediakan kesempatan-kesempatan kea rah yang menuntun karyawan untuk berkembang.
Perkembangan karyawan/anak buah tentu saja erat kaitannya dengan proses pembelajaran dan penyerapan pengetahuan. Pengetahuan di sini bukan berarti sesuatu yang bersifat akademis, melainkan semua hal yang dipelajari di manapun dan kapanpun.
Seorang pemimpin berdedikasi dan loyal selalu membantu anak buahnya untuk berkembang, dengan cara memberikan ruang untuk belajar dari apapun, termasuk kesalahan-kesalahan kecil. Tanpa etos pembelajaran yang kuat, seorang karyawan tidak akan berkembang, dan tentu saja ini adalah kerugian untuk organisasi. Mempertimbangkan pemberian ruang untuk pembelajaran – dalam setiap proyek, tugas, dan pekerjaan – adalah sebuah cara terbaik yang bisa dilakukan para pemimpin, terutama dalam hubungannya dengan membentuk tim yang solid, kuat, dan berkualitas.
Dalam setiap eksekusi rencana yang dijawantahkan lewat aksi tertentu, setiap pemimpin tentu saja akan menemukan beberapa hambatan atau permasalahan yang menghambat kemajuan. Di sini tugas pemimpin adalah membantu anggota tim untuk belajar dari persoalan yang mereka hadapi.
Jadi, jelas di sini bahwa belajar tidak hanya soal memanfaatkan waktu luang di luar pekerjaan, namun juga soal bagaimana menyerap pengetahuan dan memanfaatkan kesalahan untuk belajar sesuatu darinya. Pemimpin harus memberi ruang bagi anggotanya untuk belajar sesuatu dari masalah yang mereka hadapi di ruangan. Pemimpin seperti itu akan cenderung disukai oleh anak buah, ketimbang pemimpin yang tahunya hanya mengomel ketika kesalahan muncul.
Karena itu seorang pemimpin harus menemukan apa saja yang diperoleh anak buah ketika mereka mengerjakan hal terbaik. Artinya, pemimpin harus mencari tahu apa yang terbaik bagi anak buahnya. Apakah itu berupa management training, misalnya.
Selanjutnya, seorang pemimpin juga barangkali bisa mempertimbangkan untuk menjadikan proses delegasi sebagai media pembelajaran bagi anak buah. Cara-cara seperti ini membantu anak buah untuk berkembang dengan maksimal, sebuah hal yang tentu saja menguntungkan secara structural. Pemimpin harus sadar bahwa makanan bernama pengetahuan hanya bisa diperoleh dari proses pembelajaran yang diberikan kepada para anggota tim. Segera ajarkan anak buah anda untuk menyerap pengetahuan sebanyak mungkin.


THINKING POSITIVE


Banyak yang belum mengetahui bahwa setiap tindakan kita semuanya berdasarkan apa yang ada dalam pikiran kita. Untuk meraih sukses, memang membutuhkan tindakan, tetapi tidak semua orang bertindak akan sukses. Buktinya banyak yang sudah kerja keras, tetapi masih belum berhasil.
Bahkan ada juga, yang sadar bahwa dia butuh bertindak, tetapi mengapa masih belum bertindak juga?
Itu artinya masih ada masalah dalam pikirannya.
Satu Hal Yang Selalu Dimiliki Oleh Orang Yang Berpikiran Positif
Apa satu hal itu? Optimisme. Orang yang optimis seolah dia memiliki mata yang mampu menembus kegelapan. Saat orang lain merasa gelap sehingga menyerah (orang pesimis) tetapi tidak berlaku bagi orang optimis. Dia selalu melihat ada jalan, dia selalu melihat harapan. Sehingga dia terus berjalan menuju cita-citanya, tanpa kenal menyerah.
Ini adalah Modal Penting Untuk Meraih Sukses
Memiliki mental yang pantang menyerah adalah modal paling penting untuk meraih sukses. Pantang menyerah bisa mengalahkan semua masalah termasuk modal dan skill. Selama Anda tidak menyerah, Anda maju terus menuju cita-cita.
Bisa jadi, sebagaimana pun hebatnya Anda, jika Anda menyerah, Anda akan berhenti. Jika Anda berhenti, dipastikan Anda akan gagal.
Maka disini jelas hubungannya:
Berpikir Positif ==> Optimis ==> Pantang menyerah ==> Bertindak terus ==> Sukses
Jelas bukan?
Bagaimana, Apakah Anda Sudah Berpikir Positif Saat Ini?
Ciri orang yang berpikir positif adalah terus maju dengan berbagai pencapaian. Lihatlah 5 ampai 10 tahun ke belakang. Bandingkan dengan saat ini? Adakah kemajuan yang berarti? Sudah puaskah Anda dengan kemajuan itu?
Jika jawabannya belum, mungkin itu sinyal Anda harus mengubah pikiran Anda. Mengubah menjadi pikiran yang lebih positif. Apa pun kondisi pikiran Anda saat ini, masih bisa ditingkatkan lebih positif lagi.
Perlukah Berpikir Positif Untuk Meraih Sukses?
Tentu saja sangat perlu. Bukankah yang diperlukan tindakan? Ya, untuk sukses memang harus bertindak. Kendaraan akan mencapai tujuannya jika kendaraan itu bergerak menuju tujuannya. Namun kendaraan itu tidak akan bergerak jika ada “hambatan” dalam kendaraan tersebut. Jika sistem lampu dan steer tidak berjalan, maka laju kendaraan akan terhambat bahkan tidak berjalan sama sekali.
Sistem lampu dan steer dalam diri manusia itu adalah pikiran. Artinya jika pikiran rusak, maka apa pun apa yang akan Anda capai akan terhambat. Ciri pikiran yang rusak seperti mudah menyerah, suka mengeluh, mudah capek, suka bingung sendiri, dan banyak alasan. Inilah yang disebut pikiran negatif. Jelas akan menghambat Anda meraih sukses.
Cara Berfikir Positif
Cara berpikir positif dalam Islam tentu saja berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Quran dan Hadist. Ini penting, sebab setiap tindakan akan dipengaruhi oleh pikirannya. Jika nilai-nilainya tidak sesuai dengan ajaran agama, maka tindakannya pun bisa terpengaruh.
Memang, tidak cukup hanya bisa berpikir positif. Sudah banyak yang secara teori mereka sudah faham pikiran positif itu seperti apa, tapi dalam aplikasinya masih jauh. Mengapa? Karena mereka belum mengetahui cara selalu berpikir positif.
Anda harus SELALU berpikir positif, setidaknya mendominasi pikiran Anda setiap saat. Jika Anda kadang berpikir positif, kadang berpikir negatif, maka hasilnya akan kurang optimal. Apa jadinya jika 40% Anda berpikir positif, tetapi sisanya berpikir negatif? Maka yang dominan adalah pikiran negatif.
Untuk itulah, dalam ebook plus audio Beautiful Mind Power, juga dipelajari cara membiasakan berpikir positif. Semakin Anda biasa berpikir positif, semakin dominan, maka tindakan Anda akan positif dan hasilnya pun positif.
Jika pikiran sudah didominasi oleh hal-hal positif, maka sukses menjadi otomatis. Artinya tindakan-tindakan Anda akan mengarah kepada hal-hal positif yang berkontribusi kepada kesuksesan Anda.


TAHFIDZUL QUR'AN



Tahfidz Al-Qur’an terdiri dari dua kata yaitu tahfidz dan Al-Qur’an. Kata tahfidz merupakan bentuk masdar ghoir mim dari kata حَفَّظَ – يُحَفِّظُ - تَحْفِيْظًا yang mempunyai arti menghafalkan. Sedangkan menurut Abdul Aziz Abdul Rauf definisi tahfidz atau menghafal adalah proses mengulang sesuatu, baik dengan membaca atau mendengar. Pekerjaan apapun jika sering diulang, pasti menjadi hafal.
Pengertian Al-Quran

sedangkan pengertian al-quran secara etimologi dan terminologi

1.Pengertian Etimologi (bahasa).
Secara bahasa Al-Quran berasal dari bahasa Arab , yaitu qaraa-yaqrau-quraanan yang berarti bacaan. Hal itu dijelaskan sendiri oleh Al-Quran dalam Surah Al-Qiyamah ayat 17-18

Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. QS. Al-Qiyamaah 17-18

2.Pengertian Al-Quran Terminologi (istilah).
Sedangkan secara terminologi Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai mukjizat yang tertulis dalam lembaran-lembaran, yang diriwayatkan secara mutawattir, dan membacanya merupakan ibadah.
tetapi banyak ulama yang mendefinisikan pengertian al-quran secara terminologi
diantaranya :
a.       Menurut Manna’ Al-Qhattan :
كَلَامُ اللهِ المُنَزًّلُ عَلَي مُحَمَّدٍ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمُتَعَبَدُ بِتِلَاوَتِهِ

Artinya : kitab Allah yang diturnkan kepada Nabi Muhammad SAW dan orang yang membacanya memperoleh pahala.

b.      Menurut Al-Jurjani :
هُوَ اَلْمُنَزَّلُ عَلَى الرَّسُولِ المَكْتُوبِ فِى الْمَصَاحِفِ اَلْمَنْقُولُ عَنْهُ نَقْلًا مُتَوَاتِرًا بِلَا شُبْهَةٍ

Artinya : yang diturunkan kepada Rasulullah SAW., ditulis dalam mushaf, dan diriwayatkan secara mutawattir tanpa keraguan.

c.       Menurut kalangan pakar ushul fiqh, fiqh, dan bahasa Arab :
كَلَامُ اللهِ المُنَزَّلُ عَلَى نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ ص.م اَلْمُعْجِزِ اَلْمُتَعَبَّدُ بِتِلَاوَتِهِ اَلْمَنْقُولُ بِالتَّوَاتُرِ اَلْمَكْتُوبِ فِى اَلْمَصَاحِفِ مِنْ اَوَّلِ سُوْرَةٍ اَلْفَاتِحَةِ اِلَى سُورَةٍ النَّاسِ

Artinya : kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad. Lafadz-lafadznya mengandung mukjizat, membacanya mempunyai ibadah, diturunkan secara mutawattir, dan ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat Al-Fatihah sampai pada surat An-Nass.

Dari pengertian diatas, ada beberapa bagian yang unsur penting, yaitu :

1.      Al-Quran adalah firman Allah.
Artinya : ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). QS. An-Najm 4

Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Quran adalah wahyu (bisikan dalam sukma  dan isyarat yang cepat yang bersifat rahasia disampaikan oleh Allah kepada Nabi dan Rasul) yang diturunkan oleh Alla kepada nabi Muhammad SAW.

2.      Al-Quran adalah mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Tak satu pun jin dan manusia yang dapat menandinginya, meskipun mereka berkerjasama.
Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". QS. AL-ISRAA 88

3.      Al-Quran disampaikan
secara mutawatir.
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr 9)
Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.

4.      Membaca Al-Quran bernilai ibadah.
Nabi bersabda: “Aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf, tetapi Alif satu huruf, laam satu huruf, miim satu huruf dan satu kebaikan nilainya 10 kali lipat” (Al-Hadist).

5.      Al-Quran diturunkan kepada nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril.
Artinya : Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". QS. An-Nahl 102


Setelah melihat pengertian tahfidz/menghafal dan Al-Qur’an diatas dapat disimpulkan bahwa menghafal Al-Qur’an adalah suatu proses untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. diluar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagiannya.

8 Hal Agar Menghafal Al-Qur’an Terasa Nikmat

Berikut ini adalah 8 hal yang insyaallah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an. Tips ini kami dapatkan dari Ustadz Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran) dan 56 hari untuk melancarkan. Tapi uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal. Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren beliau.
“Ustadz... Menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa khatam?”
“Seumur hidup” jawab Ustadz Deden dengan santai. Meski bingung, ibu itu tanya lagi
“Targetnya Ustadz?”
“Targetnya khusnul khotimah, mati dalam keadaan punya hafalan” jawab Ustadz Deden.
“Hmm.. Kalo pencapaiannya Ustadz?” Ibu itu terus bertanya.
“Pencapaiannya adalah dekat dengan Allah” kata Ustadz Deden.
Menggelitik, tapi sarat makna. Prinsip beliau :
Cepat hafal itu datangnya dari Allah, ingin cepat hafal (bisa jadi) datangnya dari hawa nafsu dan syaithan
(sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu 1 jam per hari khusus untuk Al-Qur’an. Kapanpun itu, yang penting durasi 1 jam)
Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari 8 prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari saya.
1.    Menghafal tidak harus hafal
Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang. Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya yaituImam Asim menghafal Al-Qur’an dalam kurun waktu 20 tahun.
Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan hanya untuk menghafal.
2.    Bukan untuk diburu-buru, bukan untuk ditunda-tunda
Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah waktu khusus untuk menghafal misalnya. Maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah. Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar-benar kita hafal. Nikmati saja saat-saat ini. Saat-saat dimana kita bercengkrama dengan Allah. Satu jam lho? Untuk urusan duniawi 8 jam betah, hehe. Toh 1 huruf 10 pahala bukan? Jadi jangan buru-buru! tapi ingat! Juga bukan untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal secara ‘pas’
3.    Menghafal bukan untuk khatam, tapi untuk setia bersama Al-Qur’an.
Kondisi hati yang tepat dalam menghafal adalah bersyukur bukan bersabar. Tapi kita sering mendengar kalimat “menghafal emang kudu sabar”, ya kan? Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat-ayat itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (khatam). Bukankah di awal Surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan bukan sebagai beban. Untuk apa khatam jika tidak pernah diulang? Setialah bersama Al-Qur’an.
4.    Senang dirindukan ayat
Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, itu ayat sebenarnya lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “i miss you too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya, bisa jadi itu ayat adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita.
Jangan buru-buru suntuk dan sumpek ketika gak hafal-hafal, senanglah jadi orang yang dirindukan ayat..
5.    Menghafal sesuap-sesuap
Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang. Besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake sendok nasi (entong) bikin muntah karena terlalu banyak.
Menghafalpun demikian. Jika “’amma yatasaa-alun” terlalu panjang, maka cukuplah “’amma”diulang-ulang,  jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “’anin nabail adzim” kemudian diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.
6.    Fokus pada perbedaan, abaikan persamaan
“Fabiayyi aalaa’i rabbikumaa tukadzdziiban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! Maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat ar-rahman. Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.
7.    Mengutamakan durasi
Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada durasi bukan pada jumlah ayat yang akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap. Serahkan 1 jam kita pada Allah. Syukur-syukur bisa lebih dari 1 jam. 1 jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari.  5 persen untuk qur’an
8.    Pastikan ayatnya bertajwid
Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya). Jangan dibiasakan otodidak untuk Al-Qur’an dalam hal apapun yang berkaitan dengan al-qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari al-quran.

Nb: setiap point dari 1 – 8 saling terkait
Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi 
Mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal.
Kami yakin ada yang tidak setuju dengan uraian di atas, pro-kontra hal yang wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan.
Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama-lama berkutat dalam mencari-cari metode menghafal yang cocok dan pas, dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal al-qur’an dengan beragam judulnya yang marketable.
Percayalah.. 1 metode itu untuk 1 orang, si a cocok dengan metode x, belum tentu demikian dengan si b, karena si b cocok dengan metode y.
Dan yakini sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu peneladanan pada sunnah nabi bukan penerapan pada suatu metode.
Satu lagi.. Seringkali teman kita menakut-nakuti “jangan ngafal.. Awas lho, kalo lupa dosa besar”.. Hey, yang dosa itu melupakan, bukan lupa.
Imam masjidil harom pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar?
Oke ya
semoga kita masuk syurga dengan jalan menghafal qur’an. Amiin…selamat menghafal.
(catatan dari kajian indahnya hidup dengan menghafal dan mentadabburi Al Quran bersama Ustadz Bachtiar Natsir dan Ustadz Deden Mukhyaruddin di Masjid Al Falah; 7/6/'15) - bersama Ustadzuna Alfan Syulukh, S.Psi., Al Hafidz.




peralatan untuk perawatan pc


Kuas.
Image result for alat alat perawatan pc
Kuas merupakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan debu atau kotoran yang tetinggal dalam periferal. Keyboard merupakan periferal yang sering terkena debu dan kotoran yang terselip diantara tombol-tombol keyboard. Selain itu kuas juga digunakan untuk membersihkan debu-debu yang menutup pada fentilasi pada monitor serta dapat juga untuk membersihkan bola mouse yang sudah mulai lambat untuk mouse-mouse lama (yang berjenis scroll).

Penyedot debu mini.
Related image
Alat ini hampir sama dengan kuas yang digunakan untuk menghilangkan debu. Namun penyedot debu mini dilengkapi dengan sikat dengan ukuran yang beragam, dimaksudkan untuk disesuaikan dengan luas sempitnya sudut-sudut pada periferal. Alat ini sangat tepat digunakan untuk membersihkan keyboard, fentilasi udara pada monitor dan pada fas atau kipas. Bahkan sangat baik digunakan untuk membersihkan rangkaian motherboard atau papan induk.

Kain kering atau tisu dan cairan pembersih.
Image result for Kain kering atau tisu dan cairan pembersih.
 Kain kering atau tisu digunakan untuk membersihkan kotoran cair yang mungkin akibat kotoran dari jenis minuman ringan (softdrink), tinta atai air hujan yang masih segar atau belum mengering. Tisu atau kain kering kotoran cair sangat berbahaya jika tidak segera dibersihkan karena jenis kotoran ini dapat menghantarkan arus listrik sehingga dapat mengakibatkan hubungan pendek atau kerusakan pada periferal. Tisu juga dapat digunakan untuk memperlancar aliran tinta pada cartridge printer inkjek, karena sifatnya yang mudah menyerap cairan. Sedangkan cairan pembersih digunakan untuk membersihkan noda atau kotoran yang sudah mengering seperti percikan dari tinta printer. Digunakan pada layar monitor, casing, body moni.

CD Cleaner
Related image
CD Cleaner berfungsi untuk memebersihkan Head CD Drive atau lensa dengan cara menggosk bagian yang berdebu atau kotor dengan cariran pembersih yang memanfaatkan putaran.




Obeng
Image result for obeng
Obeng merupakan peralatan penting yang perlu dipakai untuk melakukan perawatan pada komputer. Karena dengan alat ini kita mampu dengan mudah membuka dan melepas komponen dalam komputer.
 sumber : https://odhyinfo.wordpress.com/2013/05/09/alat-alat-yang-digunakan-untuk-merawat-pc/


SOAL LATIHAN UNBK TKJ

1. Alat yang berfungsi untuk menghubungkan 2 jaringan dengan segmen yang berbeda adalah …. a. Router b. Switch c. Hub d. Access Po...